
Membuat Surat Perjanjian ISBN: 978-979-29-2535-7 Penulis: Dadang Sukandar, S.H. Format/Jml. Halaman: 16×23, x + 166 halaman Harga:
Rp. 34.000
Sebelum tanda tangan memulai tugasnya mengikat Anda dan lawan bisnis Anda dalam sehelai hitam diatas putih, proses yang mengiringinya kadang begitu rumit – tapi dalam beberapa kasus proses itu bisa begitu mudahnya, semudah pebisnis memberikan kesepakatan bisnisnya melalui pesan singkat BlackBerry Messanger (BBM). Tapi semudah apapun caranya, sebuah kesepakatan hampir tak mungkin menghindari proses “penerimaan” dan “penawaran” diantara sibuknya lalu lalang kebutuhan-kebutuhan. Pada titik tertentu, kebutuhan-kebutuhan yang berlawanan itu bertemu dalam kesamaan kehendak (meeting of the minds) yaitu ketika penawaran ditutup oleh penerimaan.
Untuk mencapai penerimaan jalannya bisa berliku tapi bisa juga lurus-lurus saja, hal ini tergantung dari prinsip-prinsip yang digunakan para pihak dalam proses negosiasi. Membuat beberapa lembar kontrak sebenarnya bukan perkara sulit, hanya membutuhkan sebuah tanda tangan sebelum megeksekusi segalanya, tapi proses menuju kata sepakat itu bisa habis setengah buku sendiri dalam sebuah buku seni perang – kadang juga bisa begitu mudahnya seperti meng-install program komputer bajakan.
Pelaku bisnis sering mengatakan bahwa menjalankan bisnis itu lebih mudah ketimbang mengkonseptualkannya dalam ayat-ayat hukum – tapi untungnya mereka masih meminta nasihat hukum dari pengacaranya. Fakta bahwa seorang pebisnis mentransfer modal proyek sebelum kontrak kerja samanya ditandatangani merupakan realitas bisnis, sebuah tekanan manajerial dari “rencana”, “target” dan “waktu” – meskipun kaca mata hukum akan memandangnya tindakan sembrono.
Orang legal akan selalu menasihatkan, “Semua fakta harus sesuai dengan aturan mainnya,” tapi seorang businessman punya kebebasan untuk tidak mengikuti nasihat sempit itu kalau tak mau kehilangan banyak peluang – asal selama ia merekam nasihat itu di kepalanya sebagai penjaga arah langkah bisnis, urat nadi bisnis yang telah tertuang dalam business plan akan lebih mudah dipertahankan. Meski dari segi pandang bisnis hukum terlalu sempit membatasi ruang gerak, usahakanlah agar tetap mencari untung maksimal dari sisi lainnya – dengan menentukan denda misalnya, atau apapunyang minimal bisa mengurangi kerugian kalau tidak menambah untung. (Membuat Surat Perjanjian).
Daftar Isi:
Bab 1: Pelajari Kembali Kontrak Anda Bab 2: Kontrak dan Hukum Bab 3: Membuat, Melaksanakan, dan Menyelesaikan Sengketa Kontrak Bab 4: Menyusun Isi Kontrak Bab 5: Contoh-contoh Kontra dan Surat KuasaPembelian:
Dapat dibeli di toko buku terdekat atau secara online di:
Penerbit Andi kutubuku.com bukukita.com