Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan antara satu pihak dan pihak lain. Tujuannya adalah kesepakatan. Kesepakatan juga merupakan salah satu syarat sahnya kontrak sesuai Pasal 1320 KUHPerdata. Jadi, untuk membuat kontrak yang sah, Anda harus mencapai kesepakatan, dan untuk mencapai kesepakatan Anda perlu melakukan negosiasi.
Dalam negosiasi, sering kali fokus kita tertahan pada kondisi dan cara-cara pemecahan masalah yang konvensional, yang membuat kita lupa untuk mengamati keseluruhan konsep dengan helicopter view. Untuk melihat peta masalah lebih jernih, kadang kita perlu mendaki puncak lebih tinggi, supaya dapat mengamati setiap detail informasi dalam menyiapkan pilihan-pilihan terbaik. Opsi-opsi yang paling menguntungkanlah yang layak diukur di meja perundingan sebelum membuat kesepakatan.
Mengumpulkan informasi merupakan langkah penting dalam mengatur dan merencanakan strategi, persis sebelum para pihak mengelilingi meja negosiasi kontrak. Dengan memenuhi meja analisa dengan sebanyak-banyaknya informasi dan dokumen, kita dapat memandang peta masalah dengan lebih jernih sebelum menjejerkan pilihan-pilihan dan menunjuk salah satunya sebagai solusi – dan pilihan lain sebagai alternatif. Seberapa besar kekuatan kita dan kelemahan lawan, atau sebaliknya, dapat dianalisa dengan melakukan zoom in terhadap sepotong demi sepotong informasi dan dokumen tersebut.
Ketika menyiapkan negosiasi kontrak bisnis, sebaiknya Anda meluangkan waktu sejenak untuk mengumpulkan informasi dan dokumen pendukung yang relevan, seberapapun mahalnya waktu Anda. Dengan meluangkan waktu khusus, Anda bisa fokus untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Informasi itu setidaknya meliputi konsep bisnisnya, peraturan terkait, kebutuhan dan kemampuan Anda dan informasi mengenai lawan negosaisi.
Konsep Bisnis
Bagaimana bisnis tersebut akan dijalankan? Tentunya hal ini hanya Anda yang memahaminya. Anda yang paling tahu di mana mendapatkan supplier barang dan ke mana barang itu akan dipasarkan lebih lanjut. Semua informasi tersebut merupakan bahan baku untuk menyusun business plan Anda dalam melejitkan bisnis.
Peraturan Terkait
Untuk memahami bagaimana hukum mengatur perdagangan jenis barang seperti yang Anda tawarkan, Anda harus membaca peraturannya. Untuk menjual lisensi rahasia dagang dari bisnis kuliner yang rahasia masakannya telah diturun-temurunkan keluarga besar Anda, Anda perlu memahami bagaimana konsep kerahasiaan itu diformulasikan oleh undang-undang rahasia dagang. Jika Anda merasa lemah dalam memahami bahasa hukum, mungkin Anda perlu menelpon pengacara Anda, atau rekan bisnis Anda yang kebetulan paham hukumnya, dan menguji konsep bisnis Anda dengan regulasi tersebut. Jika antara konsep yang telah Anda susun bertolak punggung dengan regulasinya, Anda masih punya kesempatan untuk melakukan penyesuaian. Atau metode yang sama bisa disusun dengan sebaliknya, Anda bisa memahami lebih dulu regulasinya sebelum menyusun konsep bisnis Anda sendiri.
Kebutuhan dan Kemampuan Anda
Informasi mengenai kebutuhan dan kemampuan Anda, tentunya Anda sendiri yang lebih memahaminya. Kesepakatan negosiasi kontrak seharusnya berangkat dari kebutuhan dan kemampuan ini, dan bukan dari keinginan semata.
Informasi Mengenai Lawan Negosiasi
Jika Anda mengharapkan kesepakatan standar, Anda hanya perlu informasi secukupnya mengenai lawan kontrak, namun jika Anda menginginkan keuntungan dan posisi yang lebih unggul, Anda harus bekerja lebih keras untuk menggali setiap informasi tentang lawan negosiasi Anda – sekecil apapun. Kadang, informasi kecil dan sepele, punya manfaat besar di meja negosiasi kontrak.